Menghadapi Pelanggan yang Sulit (bag. 1)

Jadilah pendengar yang baik. 

Pelanggan yang sulit sebenarnya tidak mengharapkan kesempurnaan. Mereka hanya ingin memastikan kalau masalah mereka sudah ditangani dengan serius. Berikan mereka perhatian, dan dengarkan keluhan mereka dengan tenang. Jaga kontak mata, dan jangan tersenyum atau meringis. Anggukkan kepala Anda jika pelanggan mengatakan sesuatu yang Anda setujui.

Berempatilah dengan pelanggan. 

Interaksi yang buruk dengan pelanggan biasanya bertambah parah karena si pelanggan merasa Anda tidak berusaha untuk memahami keluhan mereka. Memberi kesan bahwa Anda berempati dengan si pelanggan bisa membuat interaksi Anda lebih nyaman, dan membuat Anda terlihat seperti sekutu yang juga ingin menyelesaikan masalahnya

Ingat bahwa ada orang-orang lain yang mengawasi percakapan Anda. 

Membayangkan kalau ada orang-orang lain yang sedang mengawasi bisa membantu Anda untuk tetap tenang. Jangan sampai pelanggan-pelanggan melihat Anda berlaku buruk. Ambil asumsi bahwa si pelanggan akan memberitahukan orang-orang lain tentang interaksi mereka dengan Anda.

Berbicara dengan lambat dan pelankan suara Anda. 

Emosi itu menular. Dengan memelankan suara Anda dan berbicara dengan lambat, Anda akan memberi kesan bahwa Anda tenang dan bisa mengontrol diri. Ini menjadi sangat penting ketika si pelanggan sedang sangat marah atau berbicara keras-keras.

 

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →