Faktor Penting dalam Berbisnis bagi Pemula

Ciri utama seorang wirusahawan adalah kecerdikannya mencari peluang dan kecekatannya menangkap peluang. Seorang entrepreneur adalah orang yang menghargai independensi di atas segalanya. Mereka adalah sosok yang bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

Apabila tujuan utama anda untuk menjadi seorang entrepreneur adalah uang, berarti anda bukanlah seorang entrepreneur. Sebab, semakin anda mempedulikan uang, akan membuaut anda semakin berhati-hati. Sedangkan seorang entrepreneur adalah orang yang berani mengambil risiko.

Oleh karena itu yang penting untuk menjadi pemimpin yang sukses adalah adanya tekad yang besar dan berani mengambil risiko. Sekali anda mengambil risiko, anda akan belajar, mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dan mencari solusi yang dapat mendorong anda menemukan potensi diri.

Berdasartkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Darwin Silalahi dari Booz Alen & Hamilton sekitar 80% hingga 90% usaha baru (terutama perusahaan berskala kecil dan menengah) yang tidak mencapai pertumbuhan bisnis usahanya akan sulit bertahan dalam waktu 1 sampai 2 tahun sejak didirikan.

Dari kasus tersebut Darwin Silalahi mengemukakan ada tujuh faktor penting yang dapat diraih sebuah perusahaan yang baru untuk tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu panjang, antara lain:

Pertama, Strategic Intent, yaitu adanya satu kesatuan visi dan  misi yang mencerminkan tujuan utama dan aspirasi dari pengusaha (pendirinya). Ciri perusahaan yang berhasil adalah yang mampu menerjemahkan visi dan misi dalam praktek manajemen yang efektif dan optimal. Artinya, antara pengusaha dan tim manajemen memiliki pemahaman dan bahasa yang sama sehingga terhindar dari keputusan-keputusan yang bersifat ambivalen, tidak konsisten dan kontradiktif.

Kedua, Decision Maker. Kesanggupan seorang pengusaha dalam mengambil suatu keputusan penting dalam waktu cepat dan tepat memiliki nilai lebih yang dapat diunggulkan bagi perusahaan baru. Apalagi dalam situasi seperti sekarang ini, perubahan pasar terjadi begitu cepat, tidak hanya perubahan pasar saja tetapi juga menyangkut perubahan regulasi, industri maupun iklim kompetisi yang begitu ketat menuntut perusahaan bergerak cepat dan tanggap dalam mengantisipasi keadaan. Jadi kuncinya, hanya perusahaan yang menjunjung tinggi transparansi dan memiliki manajemen yang bersih yang bisa mengatasi perubahan tersebut.

Ketiga, Funding. Sulit bagi perusahaan baru untuk meminta tambahan modal kepada investor. Sebab, permintaan tambah modal bagi perusahaan baru akan mengandung pertanyaan dari pada investor. Karena itu, penting bagi pemimpin perusahaan untuk melakukan manajemen keuangan yang terencana dengan memperhitungkan proyeksi cashflow dan mempertimbangkan pengeluaran dalam masa krisis perusahaan.

Keempat, membuat business plan yang jelas. Bagaimanapun juga rencana usaha merupakan gambaran formal dari visi dan misi serta rencana pencapaian target dari usaha yang didirikan. Dari perencanaan bisnis ini akan muncul proyeksi dan asumsi bagi pengembangan bisnis yang sedang dijalankan dan faktor-faktor eksternal serta internal yang mempengaruhinya.

Kelima, manajemen tim. Kapabilitas dan pengalaman adalah dua unsur utama dalam suatu tim manajemen yang handal. Pada umumnya tim manajemen yang solid dan terpercaya, memiliki kesamaan visi dan tujuan sehingga penentuan strategi dan kebijakan perusahaan dapat berjalan secara optimal.

Keenam, execution. Suatu perencanaan bisnis, baru akan memiliki nilai jika usahanya sudah dijalankan. Ketika suatu usaha sudah dijalankan, akan tampak sejauh mana kualitasnya. Namun betapa pun bagud dan realistisnya suatu rencana bisnis anda, jika tidak diikuti dengan eksekusi yang memadai tidakan akan ada hasilnya.

Ketujuh, timing. Adalah kemampuan mempertimbangkan saat tepat ketika memasuki usaha baru. Ingat, tidak ada gunanya melakukan investasi besar-besaran apabila ternyata bisnis yang anda kelola terlambat pemasarannya. Dalam hal ini perlu kejelian seorang pengusaha agar tidak kehilangan momentum; tidak terlambat memasuki pasar atau jangan pula membuka usaha kepagian. Dimana pasarnya sendiri belum disiapkan.

 

 

Source:

Jackie Ambadar, etc, Membangun Usaha Menjadi Besar, Jakarta; Bina Karsa Mandiri.

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →