Saat ada 1 konsumen yang complain karena tidak puas akan layanan kita dan saat bersamaan ada 26 konsumen lain yang juga tidak puas namun tidak komplain, mereka akan segera memilih pindah ke kompetitor atau toko lain.
Seorang konsumen yang tidak puas akan menceritakan pengalamannya pada 9 – 15 orang dan sekitar 13% diantaranya bahkan bercerita kepada lebih 20 orang.
Konsumen yang puas dengan layanan kita hanya akan menceritakan pengalaman ini pada 4 – 6 orang saja.
Sekitar 70% terjadinya transaksi karena faktor bagaimana kesan konsumen terhadap pelayanan kita.
55% dari customer mau bayar lebih mahal untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik
Harga bukanlah alasan utama perginya konsumen, alasan utamanya adalah pelayanan yang buruk.
94% customer palling benci jika saat menelpon ke perusahaan lebih dari satu kali tetapi tetap tidak ada respon.
84% dari customer paling jengkel saat customer service yang ditemuinya tidak menguasai product knowledge.
Kita harus membayar harga enam kali atau tujuh kali besar untuk mendapatkan customer Dibandingkan dengan mempertahankan customer yang sudah ada.
68% pelanggan pergi karena mereka merasa kecewa dengan perlakuan yang mereka terima saat bicara dengan petugas customer service/sales/driver.
Customer yang keluhannya di respon dengan baik biasanya akan menjadi costumer loyal atau setia. Bahkan suka rela menjadi penasehat bagi perusahaan kita.
Peluang menjual ke customer yang lama sebesar 60 -70%, sedangkan kepada customer baru rata-rata 5 – 20%.
Customer memerlukan dua belas kali pengalaman positif untuk dapat pulih dari satu kali pengalaman buruk dari pelayanan kita.
71% pengusaha besar percaya bahwa pesaingan bisnis selanjutnya adalah tentang memberikan pengalaman terbaik pada customer. Dapat dikatakan bahwa 71% bisnis owner sadar service excellence yang terjebak itu mungkin hanya 29% dan tugas kita untuk mengingatkan atasan anda supaya fokus di service excellence.