Sepuluh Wawasan Membentuk Pola Pikir Inovasi
Seorang ahli dalam inovasi produk dan pelayanan baru Thomas Kuczmarski menyatakan bahwa ada sepuluh cara membentuk pola pikir inovasi dalam dunia bisnis, menurutnya pola pikir inovasi adalah sikap yang harus diadopsi di seluruh organisasi oleh setiap karyawan dari CEO hingga pekerjaan harian.
Pola pikir adalah aura peravasif yang sudah dimiliki semangat dalam dirinya sendiri. Pola pikir berfungsi untuk meransang dan memotivasi karyawan secara individual, dan sebagai tim, yang secara holistik mendukung sebuah keyakinan dalam menciptakan sesuatu yang baru.
Berikut ini adalah sepuluh wawasan menjadi dasar dari pola pikir positif:
- Kegagalan merupakan bagian intrinsik dari inovasi.
Sebuah perusahaan produk yang baru memahami hal ini, dan, menyebarluaskan sikap yang memungkinkan kita mengambil resiko yang akan terjadi. Kesalahan perlu dibuat dan ditoleransi. Kesediaan untuk menerima beberapa kegagalan akan menanamkan kepercayaan dalam pengembangan diri, yang pada akhirnya akan mendatangkan hasil finansial yang lebih tinggi.
- Perubahan yang memiliki strategi produk yang baru, akan lebih berhasil.
Dengan mengidentifikasi tujuan keuangan, peran strategis, dan kriteria penyaringan bahwa produk-produk baru harus memuaskan maka inovasi diposisikan dalam konteks bisnis dan strategi. Strategi bonus produk baru berkaitan dengan upaya inovasi mengenai sebuah rencana bisnis jangka panjang.
- Menggunakan tim multifungsi dengan anggota tim yang penuh dedikasi merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan.
Anda tidak dapat mengembangkan produk-produk baru yang radikal sambil memadamkan api yang ada dalam bisnis. Anda membutuhkan orang yang bisa fokus pada, menjadi tenggelam dalam, dan dikelilingi oleh inovasi. Dengan cara ini, mereka memiliki waktu, konsentrasi, dan motivasi untuk mengembangkan pola pikir inovasi.
- Sebuah proses pengembangan produk baru yang sistemik, jelas, dan dipahami secara umum adalah sesuatu yang alami dan bukan faktor pembeda dari suatu inovasi yang sukses.
Tanpa proses yang bijak dan langkah yang diterima secara luas, inovasi tidak mungkin dilakukan. Bahkan, dengan proses yang bijak sekalipun, masih dibutuhkan variabel lain untuk melaksanakan inovasi yang efektif.
- Insentif kompensasi yang meransang lingkungan kewirausahaan lebih cenderung memotivasi peserta terhadap produk baru dan kelompok-kelopmpo,k inovasi.
Keuntungan atau kerugian besar yang dialami seseorang terhadap produk baru, sangat tergantung pada kinerja keuangan produk baru serta faktor yang mendorong motivasi keuangan yang tersedia.
- Komitmen manajemen tingkat atas merupakan batu penjuru yang menjadi landasan kesuksesan inovasi.
Thomas Kuczmarski membagi tiga resep untuk komitmen manajemen yang top diantaranya:
-. Mengalokasikan sumber daya keuangan yang memadai, dan menempatkan orang-orang terbaik untuk produk-produk baru.
-. Prespektif dan pikiran yang memungkinkan munculnya kegagalan, kesalahan, dan pengembalian modal jangka panjang dari investasi yang dibuat ke dalam bank” inovasi.
-. Sikap proaktif, positif, yang dinyatakan dalam “saya bisa, saya percaya pada anda”
- Perusahaan yang merupakan inovator yang berhasil tetap menjaga hasil yang Mereka dapat dan tahu berapa banyak laba yang akan mereka dapatkan dari inovasi tersebut.
mereka memantau dan mencatat tingkat kesuksesan level investasi, survival rates dari kinerja keuangan dan pendapatan dari produk baru yang mereka luncurkan serta total portofolio dari produk baru.
- Mengembangkan jenis portofolio dari sebuah produk baru membantu memperluas Risiko dan menyediakan suatu pendekatan investasi yang seimbang untuk inovasi.
selama periode empat sampai lima tahun, perusahaan harus diarahkan untuk memiliki minimal sepertiga dari keberhasilan produk baru mereka, produk-produk baru yang benar-benar inovatif.
- Perusahaan harus mulai mengembangkan proses penelitian terhadap produk baru Dengan konsumen atau pelanggan, menyangkut hal identifikasi masalah dan intensitas kebutuhan.
Jangan memulai proses pengembangan dengan idea generation. Pendekatan yang benar untuk membuat inovasi adalah melihat pendekatan tersebut sebagai sebuah proses pemecahan masalah yang bersifat kreatif, dan bukan sebuah pemecahan masalah yang bersifat blue-sky brainstorming. Perbedaannya jelas, dengan mengidentifikasi masalah, keluhan, pengaduan maka pembentukan ide harus diarahkan pada terciptanya sebuah solusi baru untuk memecahkan dan memperbaiki masalah tersebut.
- Mengidentifikasi nilai-nilai inovasi dan norma-norma dari tim produk baru untuk menuntun tingkah laku dan komunikasi antara anggota tim, merupakan hal yang sangat penting.
Anda harus menentukan tujuan, harapan, ketakutan, dan aspirasi pribadi dari anggota tim.
Source:
Nico Budiman, Strategi Brilian 101 Tokoh Marketing Dunia, Jakarta: El-Press, 2010
Share