Mengalahkan Rasa Malu

 

Ada sebuah kisah dalam sebuah training motivasi, waktu itu para peserta  diminta mengumpulkan semua uang  di meja pemateri. Pasti petanyaan ya ng terbesit di hati adalah mau apa dan kenapa?

Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah si pemateri memberikan tugas pada masing-masing peserta untuk menjual 3 batang coklat untuk dijual disekitar tempat training dalam waktu 15 menit. Coklat itu harus terjual habis. Jika tidak… reward or punishmen?. Waktu itu semua peserta berhamburan keluar ruangan ingin segera menjual coklat yang masing-masing mereka bawa. Namun ternyata jika diamati, semuanya ternyata berlari dengan gugup danwajah yang tampak bingung.  karena tidak tahu apa yang segera dilakukan. Difikiran hanya satu, coklat terjual. Tapi bagaimana? kepada siapa? Dimana?. Namun inti dari kesemuanya adalah rasa ’gengsi’ dan ’malu’.

Semua pertanyaan dan rasa itu bercampur aduk dengan cepat. Walhasil keringat dingin bercucuran.

  1. Ada yang mengemis-ngemis untuk mau membeli coklatnya dan dengan jujur mengatakan bahwa dirinya tengah di training.
  2. Ada yang mencari temannya untuk dipinjami uang senilai harga 3 buah coklat tersebut.
  3. Ada yang dengan rajin meyakinkan pembeli dengan melakukan presentasi tentang coklat tersebut kepada setiap orang.

Namun yang unik adalah apa yang dilakukan oleh seorang peserta yang telah terbiasa berjualan.

  • Pertama dia mengamati target yang akan menjadi sasaran.
  • Dia menghampiri target dan melakukan opening dengan sapaan yang Sopan. Maaf bolehkah saya menganggu sebentar?.
  • Ketika si target mengangguk, teman saya langsung melakukan presentasi. Entah apa yang dia fikirkan sebelumnya, yang jelas dia bisa menjelaskan produk coklat tersebut dengan menarik. Dan closing. 3 coklat dalam waktu 8 menit.

Apa yang terjadi dari cerita diatas sebenarnya dikarenakan.

Pertama, Rasa gengsi Kondisi ini terjadi karena berjualan merupakan kegiatan yang sangat merendahkan kehormatan anda. Beda jika kita melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan penghargaan diri oleh orang lain. Hasilnya kita malu. Dan ketika rasa ini ada, maka akan menghambat langkah anda. Akan menghambat mulut anda untuk berbicara. Dan tentunya akan menghambat mental anda untuk memenangkan perjuangan ini.

Kedua, Tidak berpengalaman Tanpa pengalaman kita tidak akan bisa bergerak dengan reflek dalam memahami situasi yang ada. Orang bisa karena terbiasa. Kita bisa karena sering melakukan. Sesuatu untuk berhasil membutuhkan latihan. Dan begitu pula dengan sukses dalam berjualan. Butuh pengalaman, butuh jam terbang, butuh memahami secara langsung bagaimana proses bisnis anda berlangsung.  Untuk itu, buang rasa malu anda, berfikir jernih dan bertindaklah dengan tenang. Fahami kondisi dengan seksama. Selamat mencoba. Selamat Belajar.

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →