Email marketing masih jadi salah satu senjata ampuh dalam digital marketing. Sayangnya, banyak pebisnis gagal karena email mereka malah nyangkut di folder spam atau langsung diabaikan. Padahal, kalau dilakukan dengan benar, email bisa jadi mesin penjualan yang konsisten. Berikut 3 strategi agar email kamu sampai ke inbox dan benar-benar dibaca.
Subjek adalah pintu pertama yang menentukan apakah email dibuka atau tidak.
Hindari kata-kata spammy seperti “GRATIS!!!” atau “CEPAT BELI SEKARANG”.
Buat singkat tapi bikin penasaran, misalnya “3 Tips Hemat Waktu untuk Bisnismu”.
Sesuaikan dengan kebutuhan audiens, bukan sekadar promosi.
➡️ Subjek yang tepat meningkatkan open rate tanpa harus trik berlebihan.
Audiens ingin merasa diperlakukan sebagai individu, bukan hanya “satu dari ribuan subscriber”.
Gunakan nama penerima di awal email.
Segmentasikan audiens, kirim email sesuai minat atau perilaku mereka.
Berikan rekomendasi produk atau konten berdasarkan interaksi sebelumnya.
➡️ Semakin personal emailmu, semakin besar peluang audiens merespons.
Email yang terlalu sering atau tidak jelas isinya bisa membuat orang langsung unsubscribe.
Tetapkan jadwal, misalnya 1–2 kali seminggu, jangan tiba-tiba setiap hari.
Pastikan isi email selalu memberi value, bukan sekadar jualan.
Gunakan desain sederhana agar mudah dibaca di semua perangkat.
➡️ Konsistensi membangun kepercayaan, dan kualitas membuat audiens menunggu emailmu.
Email marketing bukan soal mengirim sebanyak-banyaknya, tapi soal subjek yang menarik, konten personal, dan kualitas yang konsisten. Dengan tiga strategi ini, email kamu tidak hanya lolos dari spam, tapi juga jadi salah satu channel komunikasi yang paling ditunggu audiens.
Kalau minggu ini kamu mau mulai, coba kirim satu email dengan subjek yang sederhana, lalu ukur hasilnya. Dari situ, kamu bisa terus menyempurnakan.