Strategi Dalam Perang Dalam Pemasaran

Untuk para pembinis harus mengetahui perang dalam pemasaran atau marketing warfare dan hal ini perlu diantisipasi dalam pemasaran. Menururt Jack Trout dalam bukunya Marketing Warfare: co author Ries ada empat strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi perang pemasaran, yakni: bertahan, menyerang, mengapit dan bergereliya

  1. Strategi Bertahan (defensive)

Strategi seperti ini sangat cocok untuk pemimpin perusahaan yang menguasai pasar. Ada beberapa prinsip strategi defensif dalam pemasaran.  Pertama, strategi defensif hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pemimpin pasar sehingga perusahaan kecil yang ingin mengikuti strategi ini maka akan menjadi sebuah upaya “bunuh diri”.

Kedua, strategi defensig terbaik adalah dengan menyerang diri sendiri. Memperkenalkan produk lebih baik daripada menduduki lebih dulu pasar. Bahkan jika produk baru memiliki margin keuntungan lebih sedikit dan dapat mengurangi keuntungan jangka pendek, justru menyelesaikan tujuan jangkan panjang yang lebih penting yakni untuk melindungi panga pasar perusahaan.

Ketiga, pemimpin harus selalu menahan dengan kuat gerakan ofensif yang dilakukan oleh pesaing. Jika pemimpin gagal untuk melakukannya, kompetitor dapat menanvapkan kukunya secara permanen mempertahankan pangsa pasar.

  1. Strategi Menyerang (offensive)

Strategi ini cocok untuk sebuah perusahaan yang hendak meningkatkan pangsa pasar atau yang bertahan dengan keuntungan di pasar. Namun, dalam beberapa kasus, tidak ada perusahaan yang mungkin cukup kuat dengan menggunakan strategi ini.

Dalam strategi ini, terdapat beberapa prinsip, antra lain: perhatian utama penantang seharusnya penguatan posisi pemimpin. Bukan kekuatan penantang dan kelemahannya. Menyerang dari depan dengan seminimal mungkin dan hindari serangan secara luas. Kekuatan posisi pemimpim sangatlah penting karena pemimpin memiliki posisi teratas dalam benak konsumen, dan posisi ini yang anda harus serang,. Sebuah kelemahan dalam kekuatan pemimpin yang baru harus anda temukan.

  1. Strategi mengapit (flanking)

Serangan mengapit bukanlah serangan lansung terhadap pemimpin pasar, melainkan sebuah serangan di area dimanan pemimpin pasar belum membangun posisi yang kuat. Ada beberapa strategi mengenai strategi ini antara lain:

Pertama, gerakan mengapit paling baik dibuat di daerah yang tdak memiliki persaingan, produk harus dalam kategori baru yang tidak ada persaingan secara lansung dengan pemimpin pasar.

Kedua, strategi ini harus memiliki unsur kejutan.

  1. Strategi Gerilya (Guerrilla)

Pemasaran geriliya cocok untuk perusahaan yang relatif sama dengan pesaing. Ada beberapa prinsip dalam menggunakan strategi gerilya, yaituL

Pertama, mengidentifikasi segmen yang cukup kecil untuk bertahan. Misalnya, ruang lingkup dapat dibatasi secara geografis, demografis, oleh industri, atau dengan harga. Kedua, tidak pernah bertindak seperti pemimpin pangsa pasar. Ketiga, bersiaplah unutk masuk atau keluar dalam waktu yang singkat.

 

 

Source:

Oskar Raja, Et. Al, Strategi 101 Tokoh Marketing Dunia, Jakarta: El Press Publisher, 2010

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →