12 Tips Membantu Pembeli Bukan Membujuk Pembeli

Hampir semua orang menyukai yang namanya membeli karena banyak yang beranggapan membeli itu adalah hal yang menyenangkan. Walaupun membeli adalah hal yang menyenangkan tapi pada kenyataannya banyak yang tidak suka dibujuk untuk membeli sesuatu. Para pelaku bisnis yang baik adalah mereka yang tidak membujuk pembeli untuk membeli produk atau jasa mereka, melainkan mereka membantu pembeli untuk membeli.

Menurut Michael D. Johnson yang telah lebih dari 30 tahun berpengalaman dalam kepemimpinan bisnis dalam penjualan ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

  1. Tekankan manfaat dan imbalan dari produk

Saat menyajikan produk atau jasa, jangan sekali-kali lansung memancing atau menarik perhatian pikiran rasional pembeli. Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah pancing emosi mereka. Tekankan imbalan dari produk atau jasa anda. Lakukan percakapan dan biarkan si pembeli melakukan sebagian besar percakapan. Keluarkan tekanan membeli dari interaksi tersebut.

  1. Cari tahu keinginan pembeli

Dalam sebagian besar situasi penjualan bisnis ke bisniss pertanyaan sentral dalam benak pembeli adalah “apa yang tersedia untuk saya?” biarkan prospek tahu bagaimana produk atau jasa anda akan membantu mereka: mempermudah pekerjaan mereka, terlihat baik di depan manajemen, mendapatkan respek dan prestise, memajukan karir mereka dihargai, menghemat waktu, bersenang-senang dan mengalami kegembiraan, meminimalkan resiko pribadi, tetap memimpin dalam kompetisi.

  1. Hargai kecerdesan pembeli

Berbicaralah kepada pembeli potensial seolah-olah anda berbicara dengan teman yang cerdas, tetapi belum tahu tetang sesuatu. Jangan menghina kecerdasan prospek dengan pertanyaan melihat pembeli itu bodoh. Biarkan prospek merespon premis hemat waktu dan uang anda sampaikan. Pendekatan yang sangat menekan tidak berlaku dalam lingkungan bisnis dewasa ini. Pembeli anda cerdas dan layak mendapatkan rasa hormat anda.

  1. Arti sebuah nama

Berusahalah menyebut nama prosprek beberapa kali dalam presentasi penjualan. Walaupun begitu, jangan berlebihan, atau anda akan terdengar tidak tulus dan meremehkan. Cari tahu cara pengucapan yang benar dari sekretaris atau resepsionis.

  1. Hindari bau yang menyengat

Pembeli jadi sangat kehilangan minat saat para pembisnis sangat beraroma parfum. Prospek kerap segera mengakhiri pertemuan untuk bisa melarikan diri dari bau tersebut.

  1. Tepat waktu

Bersikap trapat waktu menunjukan rasa hormat dan bentuk bisnis yang bagus, serta memberi rapat anda awal yang bagus.

  1. Ciptakan citra yang kuat

 

  1. Waspadalah terhadap penjahat waktu

Semua orang perlu istirahat dari aktivitas. Walaupun bergitu, dua puluh menit untuk obrolan ringan di kantor, berselancar di internet, atau di telepon pribadi bila dijumlahkan menjadi dua minggu penuh hilangnya proktivitas dalam setahun. Singkirkan penjahat waktu dan saksikan produktivitas anda meningkat

  1. Jangan interogasi Customer

Pembeli yang cerdas akan menganggap terlalu banyak pertanyaan menyelidik sebagai taktik penjualan yang berujung pada bujukan pembeli.

  1. Hindari menjawab pertanyaan dengan pertanyaan

Taktik ini biasanya bagi pelaku bisnis sebagai tindakan menghindar. Strategi ini melenyapkan kredibilitas anda.

  1. Penampilan

Penampilan yang baik dapat mengantar anda pada kesuksesan. Kalau anda terlihat baik, anda pasti merasa baik dan dapat menutup makin banyak penjualan.

  1. Pembeli bisa menjadi tipe yang sulit seperti penuh curiga, serb awaspada, mandiri, dan menjaga jarak

Pembeli bisa saja kabur kalau anda mengejarnya. Atau semakin anda berusaha untuk membujuk mereka maka semakin besar pula kemungkinan dia tidak mengindahkannya. Biarkan pembeli menggunakan waktunya dan menetapkan keinginannya.

 

Source:

Oskar Raja, dkk, Stategi Brilian 101 Tokoh Marketing, Jakarta: El Press, 2010

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →